Minggu, 17 Maret 2013

BIAYA BAHAN BAKU


BIAYA BAHAN BAKU

Unsur Biaya Yang Membentuk Harga Pokok Bahan Baku Yang Dibeli
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari prngolahan sendiri. Didalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pergudangan dan biaya-biaya perolehan lain.

Sistem Pembelian
a.   Prosedur Permintaan Pembelian Bahan baku
Jika persediaan bahan baku yang ada di gudang sudah mencapai jumlah tingkat minimum pemesanan kembali (reorder point), bagian gudang kemudian membuat surat permintaan pembelian (purchase requisition) untuk dikirim ke Bagian Pembelian.

b.   Prosedur Order Pembelian
Bagian pembelian melaksanakan pembelian atas dasar surat permintaan pembelian dari bagian gudang. Untuk pemilihan pemasok, Bagian Pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga (purchase price quotation).

c.   Prosedur Penerimaan bahan Baku
Pemasok mengirimkan bahan baku kepada perusahaan sesuai dengan surat order pembelian yang diterimanya. Apabila bahan baku yang diterima telah sesuai dengan surat order pembelian, Bagian Penerimaan membuat laporan penerimaan barang untuk dikirim ke Bagian Akuntansi.

d.   Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Bagian Gudang
Bagian Penerimaan menyerahkan bahan baku yang diterima dari pemasok kepada bagian gudang. Gudang menyimpan bahan baku tersebut dan mencatat jumlah bahan baku yang diterima dalam kartu gudang pada kolom “masuk”.

e.   Prosedur Pencatatan Utang yang Timbul dari Pembelian Bahan Baku
Bagian pembelian menerima faktur pembelian dari pemasok. Faktur pembelian yang telah ditandatangani oleh Bagian Pembelian diserahkan ke Bagian Akuntansi. Faktur pembelian dan dokumen pendukungnya kemudian dicatat dalam kartu utang (sebagai rekening pembantu utang) untuk mencatat timbulnya utang kepada pemasok yang bersangkutan.





Biaya yang Diperhitungkan Dalam Harga Pokok Bahan Baku yang Dibeli
Harga pokok bahan baku tidak hanya berupa harga yang tercantum dalam faktur pembelian saja. Harga pokok bahan baku terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah.
Harga beli dan biaya angkutan merupakan unsur yang mudah diperhitungkan sebagai harga pokok bahan baku, sedangkan biaya-biaya pesan (order), biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, pergudangan, dan biaya akuntansi bahan baku merupakan unsur-unsur biaya yang sulit diperhitungkan.
Perlakuan terhadap biaya angkutan ini dapat dibedakan sebagai berikut:
a.   Biaya angkutan diperlakukan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli
Alokasi biaya angkutan kepada masing-masing jenis bahan baku yang dibeli dapat didasarkan pada:
·      Perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku yang dibeli
·      Perbandingan harga faktur tiap jenis bahan baku yang dibeli
·      Biaya angkutan diperhitungkan dalam harga pokok bahan baku yang dibeli berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka
b.   Biaya angkutan tidak diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang dibeli, tetapi diperlakukan sebagai unsur biaya overhead pabrik
Biaya angkutan yang sesungguhnya dikeluarkan kemudian dicatat dalam sebelah debet rekening Biaya Overhead Pabrik sesungguhnya.

Biaya Unit Organisasi yang Terkait Dalam Perolehan Bahan Baku
Jika biaya pembelian dibebankan kepada bahan baku yang dibeli atas dasar tarif, maka perhitungan tarif biaya pembelian dilakukan sebagai berikut:
1.   Jumlah biaya tiap bagian yang terkait dalam transaksi pembelian bahan baku tersebut diperkirakan selama satu tahun anggaran.
2.   Ditentukan dasar pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dan ditaksir berapa jumlahnya dalam tahun anggaran.
3.   Ditentukan tarif pembebanan biaya tiap-tiap bagian tersebut dengan cara membagi biaya tiap bagian dengan dasar pembebanan.



Unsur Biaya yang Diperhitungkan dalam Harga Pokok Bahan Baku yang Diimpor
Bahan baku dapat diimpor dengan syarat harga free alongside ship (FAS), free on board (FOB), cost and freight (C & F), atau cost, insurance, and freight (C.I & F)

PENENTUAN HARGA POKOK BAHAN BAKU YANG DIPAKAI DALAM PRODUKSI
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan berbagai macam metode penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi, diantaranya adalah:
a.   Metode identifikasi khusus
b.   Metode masuk pertama keluar pertama
c.   Metode masuk terakhir keluar pertama
d.   Metode rata-rata bergerak
e.   Metode biaya standar
f.    Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.

Prosedur Permintaan dan Pengeluaran bahan baku
Bagian produksi yang membutuhkan bahan baku, mengisi bukti permintaan barang. Kolom-kolom yang diisi informasi adalah kolom nomor urut, nama dan nomor kode kelompok, nomor urut barang dan jumlah satuan yang diminta, dan pusat biaya yang memerlukan bahan baku. Setelah bukti permintaan barang tersebut diotorisasi oleh yang berwenang, tiga lembar bukti permintaan barang tersebut dibawa ke bagian gudang.
Bagian Gudang menyiapkan bahan baku sesuai dengan yang tercantum dalam bukti permintaan barang dan menyerahkannya kepada Bagian Produksi. Bagian Gudang mengisi jumlah bahan baku yang diserahkan pada kolom “diserahkan” dalam bukti permintaan barang, bukti permintaan barang tersebut dikirim ke Bagian Akuntansi. Bagian Gudang mencatat pemakaian bahan baku ini di dalam kartu gudang pada kolom”dipakai” dan mencatatnya pula dalam kartu barang.

Metode Pencatatan Biaya bahan Baku
Ada dua macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi: metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method)
§  Metode Identifikasi Khusus (Spesific Identification Method)
Dalam metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada di gudang harus diberi tanda pada harga pokok persatuan berapa bahan baku tersebut dibeli.
§  Metode masuk pertama, keluar pertama (First In, First Out Method)
Metode ini menentukan biaya bahan baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai.
§  Metode masuk terakhir, keluar pertama (Last In, Last Out Method)
Metode ini menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga pokok persatuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai dalam produksi.
§  Metode rata-rata bergerak (Moving Average Method)
Dalam metode ini persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total harga pokok dengan jumlah satuannya.
§  Metode Biaya Standar
Dalam metode ini, bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan sebesar harga standar (standard price) yaitu harga taksiran yang mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.
§  Metode Rata-Rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan
Dalam metode ini, pada tiap akhir bulan dilakukan penghitungan harga pokok rata-rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di gudang.

MASALAH-MASALAH KHUSUS YANG BERHUBUNGAN DENGAN BAHAN BAKU
SISA BAHAN (SCRAP MATERIALS)
Jika didalam proses produksi terdapat sisa bahan, masalah yang timbul adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan tersebut. Hasil penjualan sisa bahan dapat diperlakukan sebagai:
1.   Pengurang biaya bahan baku yang dipakai dalam pesanan yang menghasilkan sisa bahan tersebut
2.   Pengurang terhadap biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi
3.   Penghasilan diluar usaha (other income)




Pencatatan Sisa Bahan
Cara pencatatan sisa bahan dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut ini:
1.   Bagian akuntansi persediaan menyelenggarakan catatan mutasi persediaan sisa bahan dalam kartu persediaan.
2.   Bagian akuntansi persediaan tidak hanya menyelenggarakan pencatatan mutasi persediaan sisa bahan dalam kuantitasnya saja, tetapi juga nilai rupiahnya.

PRODUK RUSAK (SPOILED GOODS)
Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk yang baik.
Perlakuan terhadap produk rusak adalah tergantung dari sifat dan sebab terjadinya:
a.   Jika terjadi karena sulitnya penerjaan pesanan tertentu atau faktor luar biasa yang lain, maka harga pokok produk rusak dibebankan sebagai tambahan harga pokok produk  yang baik dalam pesanan yang bersangkutan.
b.   Jika karena hal yang normal terjadi dalam proses pengolahan produk, maka kerugian yang timbul sebagai akibat terjadinya produk rusak dibebankan kepada produksi secara keseuruhan, dengan cara memperhitungkan kerugian tersebut didalam tarif biaya overhead pabrik.

PRODUK CACAT (DEFECTIVE GOODS)
Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik.




Konsep Keprilakuan


Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi sosial

Ø Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tendensi tinsamsurizal1992@gmail.comdakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan,tujuan manusia , objek, gagasan atau situasi. Istilah objek dalamsikap digunakan untuk memasukan semua objekyang mengarah pada reaksi seseorang.
Komponen sikap
Sikap disusun oleh komponen teori, emosional,ddan perilaku. Komponen teori terdiri dari atas gagasan , persepsi dan kepercayaan seseorang terhadap stereotip atau generalisasi, baik yang akurat maupun yang tidak aakurat telah menciptakan satu  kekuatan. Komponen emosional atau efektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap.

Ø Fungsi  sikap
Sikap memiliki empat  fungsi utama:
·         Pemahaman berfungsi untuk membantu seseorang dalam  memberikan maksud atau  memahami  sesuatu  atau peristiwa baru.
·         Kebutuhan berfungsi  melayani suatu hal  yang bermanfaat
·         Defensif ego berfungsi melakukan pengembangan atau  pengubahan guna meliondungi  manusia  dari pengetahuan yang berlandaskan kebenaran mengenai  dasar  manusia  itu  sendiri atau dunianya.
·         Ungkapan nilai berfungsi untuk memperoleh  kepuasan melalui  pernyataan  diri  mereka dengan sikapnya.

Beberapa teori terkait dengan sikap
·         Teori  perubahan sikap
·         Teori  pertimbangan sosial
·         Konsistensi dan teori perselisihan
·         Teori disonansi kognitif
·         Teori  persepsi  diri
·         Teori motivasi dan aplikasinya
·         Teori motivasi awal
·         Teori kebutuhan dan  kepuasan
Secara  ringkas ,menurut  Maslow ada lima kebutuhan hirarki manusia:
v  Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan fisik seperti rsa lapar,rasa haus,dll.
v  Kebutuhan akan keamanan yaiotu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari  ancaman dari  bahaya,ancaman,dll.
v  Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan  dalam menjalani  hubungan  dengan orang lain,rasa  kekeluargaan, persahabatan, dan  kasih sayang.
v  Kebutuhan akan   penghargaan yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi  dan prestasi.
v  Kebutuhan akan aktualitasi  diri yaitu kebutuhan pemenuhan  diri untuk  mempergunakan potensi ekspresi diri  dan melakukan apa yang paling sesuai  dengan dirinya.
Ø  Teori prestassi
Riset yang dilakukan oleh McClelland memberikan hasil bahwa terdapat tiga tinggi , yaitu:
v  Orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang  tinggi memiliki ras tanggung jawab yang tinggi  terhadap  pelaksanaan  tugas atau  pencarian solusi  atas suatu  permasalahan.
v  Orang yang memiliki kebutuhan prestasi  yang tinggi cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat dan menghitung resikonya.
v  Orang yang memiliki kebutuhan prestasi  yang tinggi memiliki keinginan yang kuat untuk  memperoleh umpan balik atau tanggapann atas pelaksanaan  tugasnya.

ü  Teori motivasi
ü  Teori  keadilan
ü  Teori ERG
ü  Teori harapan
ü  Teori  penguatan
Teori penguatan memiliki konsep  dasar yaitu:
v  Pusat perhatian adalah perilaku yang dapat diukur, seperti  jumlah  yang dapat  diproduksi, kualitas produksi, ketepatan pelaksanaan jadwal  produksi, dan sebagainya.
v  Kontinjensi penguatanyang berkaitan  dengan uruta-uruta antara stimulus,  tanggapan, dan konsekuensi dari perilaku  yang ditimbulkan.

ü  Teori penetapan tujuan
ü  Teori  atribusi
ü  Teori agensi
Pendekatan Dyadic
Pendekatan tersebut  menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu  atasan dan bawahan yang berperan dalam evaluasi  kinerja. Pendekatan tersebut juga mengakui bahwa atasan kemungkinan tidak  memperlakukan seluruh bawahannya  secara  sama.
Ø Persepsi
Persepsi  adalah  bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta  manusia. Kamus  besar bahasa Indonesia  mendefinisikan  persepsi  sebagai  tanggapan langsung
 Dari  sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal  melalui panca indra. Sedangkan dalam lingkup yang luas persepsi  merupakan suatu  proses  yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan yang sebelumnya dan menginterprestasikan stimulus  yang ditunjukan oleh panca indra.
Faktor-faktor  yang mempengaruhi persepsi
Faktor  dalam situasi
·         Waktu
·         Keadaan/tempat
·         Kerja
·         Keadaan sosial
Faktor dalam pemersepsi
·         Sikap 
·         Motif
·         kepentingan
·         pengalaman
·         pengharapan
faktor  dalam  target
·         hal baru
·         gerakan
·         bunyi 
·         ukuran
·         latar belakang
·         pendekatan

  Persepsi  orang:  Penilaian Mengenai Orang  Lain
Pada dasarnya, teori ini menyarankan bahwa jika seseorang mengamati perilaku  seorang individu,orang tersebut berusaha menentukan apakahperilaku  itu disebabkan oleh faktor eksternal dan  internal. Tetapi, penetuan tersebut sebagian besar bergantung pada tiga faktor:
v  kekhususan, merujuk pada apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan
v  konsensus, yaitu jika semua orang menghadapi suatu situasi yang serupa bereaksi dengan cara yang sama.
v  Konsistensi, disini  dicari  tindakan seseorang.


Ø NILAI
Nilai  secara mendasar dinyatakan sebagai “ suatu modus perilaku atau keadaan akhir dari eksistensi yang khass dan lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan”.
o   ARTI PENTING NILAI
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk  memahami sikap serta motivasi dan karena nilai memengaruhu persepsi manusia.
o   PEMBELAJARAN
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motiasi, pengalaman dan pengulangan dalam merespons situasi.
o   PENGONDISIAN KEADAAN KLASIK
Pengondisian klasik pada hakikatnya merupakan proses pembelajaran suatu respons dan suatu rangsanganyang tidak terkondisi. Dengan menggunakan rangsangan yang berpasangan, yang satu memaksa yang lain dan yang lain netral, rangsangan yang netral menjadi suatu rangsangan terkondisi yang kemudian meneruskan sifat-sifat darin rangsangan tidak terkondisi.
o   PENGONDISIAN OPERANT
Pengondisian operant  menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi. Perilaku operant berarti perilaku yang bersifat sukarela atau perilaku yang dipelajari  sebagai kontras terhadap perilaku semacam itu, yang dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penguatan yang ditimbulkan oleh konsekuensi-konsekuensi dari perilaku tersebut.
o   PEMBELAJARAN SOSIAL
Individu-individu juga dapat belajar dengan mengamati apa yang terjadi pada orang lain, dengan diberitahu maupun dengan mengalami secara langsung. Jadi, banyak dari apa yang telah dipelajari manusia berasal dari observasi atas karakteristik-karakteristik orang tua, guru, teman sekerja, atasan, dan seterusnya. Pandangan bahwa manusia dapat belajar baik lewat pengamatan maupun pengalaman langsung ini telah disebut sebagai teori pembelajaran sosial.
Ø KEPRIBADIAN
Kepribadian mengacu  pada bagian karakteristik psikologi dalam diri seseorang yang menentukan dan mencerminkan bagaimana orang tersebut merespons lingkungannya. Kepribadian adalah intisari dari perbedaan individu serta cendrung bersifat konsisten dan kronis.

Penentu kepribadian
Suatu argumen dini dalam riset kepribadian adalah apakah kepribadian seseorang merupakan hasil keturunan atau lingkungan. Kepribadian seseorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari faktor keturunan, dan lingkungan, yang diperlunak kondisi situasi.

Keturunan: sebagian besar peneliti mengemukakan bahwa keturunan merupakan penentu pada saat pembuahan.
Lingkungan: diantara faktor-faktor menekankan pada pembentukan kepribadian adalah budaya dimana seseorang dibesarkan, pengondisian dini, norma-noirma diantara keluarga, teman-teman, kelompok sosial, pengaruh lain yang dialami.
Situasi: faktor ini mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian. Kepribadian  seseorang, walaupun pada umumnya mantap dan konsisten, berubah dalam situasi yang berbeda.samsrizal1992.blogspot.com